Drama merupakan cerita yang ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan disertai dengan aksi dalam pementasan.
B. Unsur-Unsur Drama
Unsur-unsur Drama antara lain :
1. Tema adalah pokok pikiran yang mendasari
suatu cerita yang akan di perankan dalam drama
tersebut.
2. Tokoh adalah pelaku sebagai pemeran dalam
dialog yang mengekspresikan isi cerita dan
jalannya peristiwa.
3. Latar adalah tempat atau lingkungan untuk
mengekspresikan diri tokoh sesuai dengan
kronologis peristiwa berdasarkan ide cerita
tersebut.
4. Plot adalah pengembangan peristiwa dramatis
dengan cara munculnya motivasi-motivasi
berkenaan dengan karakter tokoh.
C. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Drama
Cerita drama juga terdapat tema, amanat, karakteristik
tokoh, alur, latar cerita. Dalam drama tidak terdapat
unsur sudut pandang karena drama merupakan seni
bertutur langsung.
Ciri khas drama biasanya dilakukan secara dramatis
melalui akting pemain, kostum, dan dekorasi
panggung.
D. Jenis-Jenis Drama
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama dapat dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:
- Tragedi : drama yang bercerita tentang kesedihan.
- Komedi : drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
- Tragekomedi : perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
- Opera : drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
- Melodrama : drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
- Farce : drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
- Tablo : jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
- Sendratari : gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
- Drama Panggung : drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
- Drama Radio : drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
- Drama Televisi : hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak dapat diraba.
- Drama Film : drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
- Drama Wayang : drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
- Drama Boneka : para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
- Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.
D. Tahap-tahap bermain Drama
Karena rumitnya bermain drama atau teater, sehingga seorang pemain haruslah melakukan tahapan-tahapan bermain drama atau teater di bawah ini:
a. Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak).
b. Pembacaan Naskah.
c. Penghafalan Naskah.
d. Penghayatan Naskah.
e. Pengembangan latihan dengan improvisasi.
f. Pementasan.
E. Hukum Panggung
Dalam pementasan drama, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh para pemain dari drama itu sendiri. Peraturan itulah yang disebut dengan “Hukum Panggung”. Berikut ini akan diuraikan hukum panggung yang ada dalam pementasan drama :
a. Blocking
Seorang Pemain hendaknya dapat mengatur diri saat berdiri di atas panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi penonton atau juri dalam pementasan atau lomba drama.
b. Backing
Pemain harus dapat mengatur arah berdiri karena tidak boleh melakukan penyampingan badan yang berdampak pada gerakan yang menutupi penonton. Misal : Ketika pemain naik ke panggung, dan mengesampingi penonton, maka si pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan tangan yang dapat menutupi penonton.
c. Moving
Perpindahan dilakukan karena adanya motivasi yang tepat untuk berpindah, Ketika Melakukan perpindahan. Si pemain tidak boleh menutupi pemain lain yang sedang berdialog.
d. Grouping
Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi panggung. Jangan melakukan posisi penumpukan pada satu sudut, melainkan harus mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.
e. Crossing
Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, Penyilangan juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking dan penumpukan posisi pemain. Selain itu, arah keluar harus sama dengan arah masuk.
Demikian artikel dari saya semoga dapat bermanfaat, jangan lupa di share materi ini supaya berkah.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu.
0 Response to "Pengertian Drama, Unsur-Unsur Drama, dan Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Drama dan Lainnya"
Post a Comment